Blues
adalah tipe lagu rakyat, hasil kreasi kaum kulit hitam di Amerika
(terutama dari New Orleans). Lagu ini bernada sedih, embrionya muncul
pada masa perbudakan, pada tahun 1880-an dan 1890-an. Melalui
perbaikan-perbaikan, akhirnya terwujudlah bentuk blues yang komplit dan
utuh pada tahun 1910. Blues menyebar luas pada 1911.
Antara tahun 1861-1865 di Amerika
Serikat berkecamuk perang saudara, yaitu antara pihak utara dan pihak
selatan. Pihak utara yang dipimpin oleh Abraham Lincoln menghendaki
perbudakan dihapuskan. Tentu saja oleh pihak selatan yang dipimpin
kolonel Robert E. Lee ditolak, karena di daerah selatan banyak terdapat
kawasan perkebunan. Di perkebunan-perkebunan itu dipekerjakan
budak-budak belian yang terdiri dari kaum kulit hitam.
Demikian juga keadaan di kebun kapas
milik orang Perancis yang terletak di delta sungai Mississipi. Para
budak belian kulit hitam yang bekerja paksa disitu dilarang
berbicara satu sama lain, walau pada saat istirahat sekalipun. Tetapi
mereka diperkenankan menanyi atau berpantun. Oleh karenanya pada waktu
istirahat mereka bernyanyi dengan pantun sebagai sarana komunikasi dalam
mencurahkan isi hatinya. Mereka bernyanyi silih berganti, sementara
yang lainnya mengiringi dengan bertepuk-tepuk atau memukul-mukul kayu
dan benda lain.
Setahun sekali, orang-orang Perancis
merayakan hasil panen mereka dengan pesta yang disebut Mardi Grass.
Perayaan itu dimeriahkan oleh marching band. Sedangkan suasana kehidupan
sehari-harinya, orang-orang Perancis itu sering memainkan musik
tradisional yang mereka bawa dari Eropa yaitu musik klasik pada sore
atau malam hari. Pada waktu perang saudara berlangsung, banyak orang
Perancis yang mengungsi dan meninggalkan rumah kediaman mereka beserta
isinya.
Budak-budak kulit hitam itupun menemukan alat-alat musik yang
ditinggalkan tuan mereka, dan mencoba memainkan instrumen tersebut.
Mereka meniru cara tuan mereka dalam memainkan instrumen tersebut, asal
bunyi saja.
Tanggal 9 April 1865, kolonel Lee
menandatangani perjanjian. Pihak selatan kalah dan perbudakan
dihapuskan. Selanjutnya, pada acara pesta Mardi Grass, warga kulit hitam
menari dan bernyanyi-nyanyi sepanjang jalan di New Orleans. Gaya
nyanyian mereka kemudian disebut sebagai gaya New Orleans atau blues.
Dengan berakhirnya perang
saudara dan perang Amerika - Spanyol pada saat itu, banyak alat-alat
marching band milik militer yang diperjual - belikan di toko-toko loak.
Para warwa kulit hitam pun banyak yang membelinya. Mereka memainkan
alat-alat tersebut untuk mengiringi gaya nyanyi New Orleans ataupun
instrumental. Mereka memainkan istrumen seenaknya, menurut rasa dan
selera mereka, itulah blues, itulah peristiwa yang disebut sebagai
lahirnya atau asal mula blues. Blues berasal dari kata blue yang artinya
sedih. Berdasarkan moment historal inilah maka dikatakan bahwa blues
adalah manifesto tangis kesedihan kaum kulit hitam yang mendambakan
pembebasan dirinya dari perrbudakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar